Tumbuhkan Rasa Empati, Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Purworejo lakukan Psikoedukasi Makna Hidup

    Tumbuhkan Rasa Empati, Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Purworejo lakukan Psikoedukasi Makna Hidup
    Psikoedukasi Makna Hidup untuk 30 Anak Binaan LPKA Kutoarjo

    KUTOARJO - Empati adalah kapasitas untuk memahami atau merasakan apa yang dialami orang lain dari sudut pandang mereka, yakni kapasitas untuk menempatkan diri sendiri pada posisi orang lain. Definisi empati mencakup berbagai proses sosial, kognitif, dan emosional yang terutama berkaitan dengan memahami orang lain.

    Sabtu, (25/3/2023) tujuh mahasiswa magang dari program studi psikologi Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP), lakukan psikoedukasi untuk Anak Binaan di LPKA Klas 1 Kutoarjo. Kegiatan diikuti oleh 30 Anak Binaan di ruang Aula Sahardjo. Ketujuh mahasiswa tersebut yaitu Ratna Indra Setyanirum, Rinda Irawati, Haryani, Eva Nur Emelia, Nadhia Berlian Assabila, Briliant Yolanda Putri Pamungkas dan Ridla Salima Hanum.

    Kepala LPKA Klas 1 Kutoarjo, Teguh Suroso secara terpisah mengatakan program pembinaan akan berjalan optimal dengan melibatkan stakeholder, salah satunya dari adik-adik mahasiswa ini. "Kegiatan positif ini sangat membantu bagi kami dan menambah variasi jenis pembinaan yang ada di LPKA Klas 1 Kutoarjo. Anak-anak mendapat wawasan makna hidup yang ternyata kompleks tidak hanya egois untuk diri sendiri, " tutur Teguh.

    Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak, Dedy Winarto sekaligus supervisor kegiatan magang mahasiswa tersebut menyebutkan, pelaksanaan magang mahasiswa telah memperoleh izin resmi dari kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah melalui Kepala Divisi Pemasyarakatan nomor W13.UM.01.01-384 tentang izin magang tanggal 6 Maret sampai dengan 31 April 2023.

    "Ada 8 program rencana kegiatan mahasiswa selama magang meliputi tes intelegensi, tes warteg, sex edukasi, outbond (game), psikoedukasi makna hidup yang hari ini dilaksanakan, pelatihan pengelolaan emosi, konseling individu yang telah dilaksanakan dan konseling kelompok, " sebut Dedy.

    Melalui psikoedukasi makna hidup dengan paparan mahasiswa, membuat mind map, dan nonton film animasi motivasi makna hidup memudahkan Anak Binaan menangkap dan memahami materi kegiatan hari ini. Selain itu, bisa membangun rasa empati Anak Binaa, sambung Dedy.

    Proses kegiatan dengan melibatkan Anak Binaan disertai dengan informed consent (lembar persetujuan) terlebih dahulu yang ditandatangani Anak Binaan dan wali pemasyarakatan.(DW)

    kemenkumham_ri ditjenpas lpkakutoarjo
    Dedy Winarto

    Dedy Winarto

    Artikel Sebelumnya

    Khotib Ajak Anak Binaan LPKA Kutoarjo Sholat...

    Artikel Berikutnya

    Sholat Terawih, Kasi Wasgakin LPKA Kutoarjo...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Ketua Umum Bhayangkari Kunjungi Aiptu Heri dan Anaknya yang Terbaring Sakit
    Bareskrim Polri ungkap Jaringan Narkoba Wilayah Jambi H dan DS
    Raih ISO 9001:2015, SSDM Polri Terus Tingkatkan Kualitas Rekrutmen Anggota

    Ikuti Kami